
Jika orang tidak melakukan kejahatan dan tidak bersedih akan sesuatu yang di alaminya, maka dia tentu akan merasa bahagia dan tenang
Karya-karya Plato
Pengumpulan karya Plato yang paling awal terdiri 35 dialog dan 13 huruf. Keaslian dari beberapa dialog dan sebagian besar tulisannya hingga kini masih diperdebatkan. Plato menghabiskan sisa umurnya yang 40 tahun di Athena, mengajar dan menulis tentang filsafat. Plato menulis tak kurang dari 36 buku, kebanyakan menyangkut masalah politik dan etika selain metafisika dan teologi.
Bersifat Sokratik
Dalam Karya-karya yang ditulis pada masa mudanya, Plato selalu menampilkan kepribadian dan sosok Sokrates sebagai topik utama karangannya.
Berbentuk dialog
Hampir semua karya Plato ditulis dalam nada dialog. Plato berpendapat bahwa pena dan tinta membekukan pemikiran sejati yang ditulis dalam huruf-huruf yang membisu. Oleh karena itu menurutnya, jika pemikiran itu perlu dituliskan, maka yang paling cocok adalah tulisan yang berbentuk dialog.
Adanya mite-mite
Plato menggunakan mite-mite untuk menjelaskan ajarannya yang abstrak dan adiduniawi. Verhaak menggolongkan tulisan Plato ke dalam karya sastra bukan ke dalam karya ilmiah yang sistematis karena 2 ciri yang terakhir, yakni dalam tulisannya terkandung mite-mite dan berbentuk dialog.
Ide-ide
Sumbangsih Plato yang terpenting adalah ilmunya mengenai ide. Pandangan Plato terhadap ide-ide dipengaruhi oleh pandangan Socrates tentang definisi. Ide yang dimaksud oleh Plato bukanlah ide yang dimaksud oleh orang modern. Orang-orang modern berpendapat ide adalah gagasan atau tanggapan yang ada di dalam pemikiran saja. Menurut Plato ide tidak diciptakan oleh pemikiran manusia. Ide tidak tergantung pada pemikiran manusia, melainkan pikiran manusia yang tergantung pada ide.
Ide adalah citra pokok dan perdana dari realitas, nonmaterial, abadi, dan tidak berubah. Ide sudah ada dan berdiri sendiri di luar pemikiran kita. Ide-ide ini saling berkaitan 1 dengan yang lainnya. Misalnya ide tentang 2 buah lukisan tidak dapat terlepas dari ide 2, ide 2 itu sendiri tidak dapat terpisah dengan ide genap. Namun pada akhirnya terdapat puncak yang paling tinggi di antara hubungan ide-ide tersebut. Puncak inilah yang disebut ide yang indah. Ide ini melampaui segala ide yang ada.
Dunia Inderawi
Dunia indrawi adalah dunia yang mencakup benda-benda jasmani yang konkret, yang dapat dirasakan oleh panca indera kita. Dunia indrawi ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Selalu terjadi perubahan dalam dunia indrawi ini. Segala sesuatu yang terdapat dalam dunia jasmani ini fana, dapat rusak, dan dapat mati.
Dunia Ide
Dunia ide adalah dunia yang hanya terbuka bagi rasio kita. Dalam dunia ini tidak ada perubahan, semua ide bersifat abadi dan tidak dapat diubah. Hanya ada 1 ide “ yang bagus”, “yang indah”. Di dunia ide semuanya sangat sempurna. Hal ini tidak hanya merujuk kepada barang-barang kasar yang bisa dipegang saja, tetapi juga mengenai konsep-konsep pikiran, hasil buah intelektual. Misalkan saja konsep mengenai "kebajikan" dan "kebenaran".
Pandangan Plato tentang Karya Seni
Pandangan Plato tentang karya seni dipengaruhi oleh pandangannya tentang ide. Sikapnya terhadap karya seni sangat jelas dalam bukunya Politeia (Republik). Plato memandang negatif karya seni. Ia menilai karya seni sebagai mimesis mimesos. Menurut Plato, karya seni hanyalah tiruan dari realita yang ada. Realita yang ada adalah tiruan (mimesis) dari yang asli. Yang asli itu adalah yang terdapat dalam ide. Ide jauh lebih unggul, lebih baik, dan lebih indah daripada yang nyata ini.
Pandangan Plato tentang Keindahan
Pemahaman Plato tentang keindahan yang dipengaruhi pemahamannya tentang dunia indrawi, yang terdapat dalam Philebus. Plato berpendapat bahwa keindahan yang sesungguhnya terletak pada dunia ide. Ia berpendapat bahwa kesederhanaan adalah ciri khas dari keindahan, baik dalam alam semesta maupun dalam karya seni. Namun tetap saja, keindahan yang ada di dalam alam semesta ini hanyalah keindahan semu dan merupakan keindahan pada tingkatan yang lebih rendah.
Republic by Plato

kalian lebih sering di sakiti oleh orang yang kalian kenal, sedangkan orang yang tidak kalian kenal nyaris tidak dapat menyakiti kalian
Karya Plato yang paling terkenal tertuls dalam buku yang berjudul Republic. Buku ini berisi gagasan Plato mengenai pemerintahan yang paling ideal. Menurut Plato pemerintahan yang baik seharusnya dipegang oleh Aristokrat, yaitu seorang pemimpin terbaik terbijak dan orang pilihan dari suatu Negara. Pemilihan pemimpin sebaiknya tidak melalui pemungutan suara, tetapi melalui proses keputusan bersama yang ditetapkan oleh guardian. Guardian sendiri berarti kumpulan para penguasa dan pemimpin masyarakat.
Salah satu bahasan Republic tentang negara persemakmuran ideal, menyangkut 3 kelas dalam pembagian warga negara. Rakyat biasa, kaum serdadu dan golongan pemimpin. Juga dalam Republic, Plato melarang semua penulis drama bermukim di kotanya, sebab karya seni sangat dipengaruhi oleh pandangannya tentang ide. Karya seni dipandang negatif bila tidak bertujuan untuk membangun patriotisme. karya seni menurutnya hanyalah tiruan dari realita. Yang asli dan terbaik itu terdapat dalam ide. Ide jauh lebih unggul, lebih baik, dan lebih indah daripada realita.
Plato mengajarkan bahwa bagi semua orang, baik lelaki atau perempuan seharusnya memiliki hak yang sama untuk menjadi pemimpin, sehingga ia filosof pertama yang mengusulkan persamaan kesempatan tanpa memandang jenis kelamin. Untuk membuktikan persamaan pemberian kesempatannya, Plato menganjurkan agar pertumbuhan dan pendidikan anak-anak dikelola oleh negara. Anak-anak harus memperoleh pendidikan yang layak. Pada beberapa tahap, ujian ekstensif harus diadakan. Mereka yang kurang maju harus diaalurkan untuk ikut serta terlibat dalam kegiatan ekonomi masyarakat, sedangkan orang-orang yang maju harus terus melanjutkan dan menerima gemblengan latihan. Penambahan pendidikan ini harus termasuk bukan cuma pada mata pelajaran akademi biasa, tetapi juga mendalami filosofi yang oleh Plato dimaksud menelaah doktrin bentuk ideal faham metafisikanya.
Republik terbaca luas selama berabad-abad. Tetapi sistem politik yang dianjurkan didalamnya belum pernah dipraktekkan sebagai model pemerintahan di Negara manapun. Selama masa antara jaman Plato hingga kini, umumnya negara-negara Eropa menganut sistem kerajaan. Di abad-abad belakangan ini beberapa negara menganut bentuk pemerintah demokratis. Ada juga yang menganut sistem pemerintahan militer, atau di bawah tiran totaliterisme seperti Hitler dan Mussolini. Tak satu pun pemerintahan-pemerintahan ini punya kemiripan dengan republik ideal Plato. Teori Plato tak pernah jadi anutan partai politik mana pun, atau jadi basis gerakan politik seperti halnya terjadi pada ajaran-ajaran Karl Marx.
Peranan partai Komunis di Uni Soviet juga ada yang membandingkannya dengan "kelas guardian" Plato dalam dia punya republik ideal. Di sini pun kita temukan kelompok elite yang kesemuanya terlatih dengan filosofi resmi. Gagasan Plato juga mempengaruhi struktur pemerintahan Amerika Serikat. Banyak anggota konvensi konstitusi Amerika mengenal dan tak asing dengan gagasan-gagasan politik Plato. Dia bermaksud, sudah barang tentu agar Konstitusi Amerika Serikat membuka kemungkinan menggali dan mempengaruhi kehendak rakyat. Dan juga diinginkan sebagai sarana memilih orang-orang yang paling bijak dan paling baik untuk memerintah negara.
Cinta adalah gerak jiwa yang kosong tanpa pikiran
Sumber: http://id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar