Kamis, 02 Juni 2011

Kekuatan Pikiran

Jangan pernah biarkan orang lain mengatakan kamu tidak bisa, mereka berkata demikian karena mereka yang tidak bisa, Pursuit of Happyness.

Manusia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan mahakarya. Kekuatan terbesar dalam diri manusia itu terdapat pada pikiran. Tetapi kita jarang membuktikan kekuatan pikiran tersebut, sebab kita sering terjebak dalam zona nyaman atau kebiasaan tertentu. Sehingga selamanya tidak dapat mencari kemungkinan yang lebih baik atau perubahan nasib yang berarti.

Oleh karena itu milikilah target yang lebih tinggi untuk merangsang kekuatan dalam pikiran tersebut. Sebab target atau sasaran baru yang dipikirkan itu akan menggerakkan diri kita untuk melaksanakan tindakan. Apalagi jika diyakini target tersebut bakal tercapai, maka diri kita akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada.

Setelah tindakan-tindakan baru yang lebih konstruktif dikerjakan hingga berulang-ulang, maka tanpa disadari kita sudah banyak melakukan hal-hal penting hingga kita tiba di zona baru, dimana kita berhasil mencapai target yang didambakan. Itulah mengapa dikatakan bahwa manusia mempunyai potensi yang sangat besar dalam pikiran bawah sadar. Kekuatan pikiran bawah sadar itu dapat dibangkitkan melalui 2 cara, yaitu: autosuggestion dan visualization.

Tidak ada namanya Gagal, yang ada Hanya Sukses atau Belajar, Bila tidak Sukses maka itu artinya kita masih harus belajar hingga sukses, Tung Desem Waringin.

Autosuggestion
Keinginan-keinginan kita merupakan informasi penting untuk pikiran bawah sadar. Sebab keinginan yang terekam kuat dalam pikiran bawah sadar sangat besar dapat menjadi daya dorong yang akan menggerakkan diri kita untuk berbuat sesuatu yang luar biasa. Keinginan yang sangat besar dan terekam dalam pikiran bawah sadar itulah yang dinamakan autosuggestion.

Autosuggestion seharusnya dilakukan dengan penuh rasa percaya, melibatkan emosi dalam diri, dilakukan penuh konsentrasi terhadap obyek yang positif, dan berulang-ulang. Selanjutnya, pikiran bawah sadar inilah yang akan mendikte gerak-gerik tubuh kita.

Kekuatan yang ditimbulkan oleh pikiran bawah sadar itu sangat dahsyat entah digunakan untuk melakukan perbuatan buruk atau baik. Kadangkala niat untuk melakukan sesuatu secara otomatis muncul dari pikiran bawah sadar.

Autosuggestion akan mengetuk kesadaran (heartknock). Karena dilakukan berulang-ulang dan rutin, suatu ketika kata-kata tersebut akan menembus pikiran bawah sadar. Lalu pikiran bawah sadar itupun memompa semangat. Energi itu dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan impian hidup kita.

Mungkin kegiatan autosuggestion ini akan dianggap aneh oleh orang lain. Tetapi itulah salah satu cara untuk mengubah diri dari dalam. Biasakan mendengar pola pikir positif dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang konstruktif. Jadi jangan ragu untuk melakukan budaya-budaya yang potensial, menumbuhkan optimisme dan kreatifitas.

Petunjuk dalam melakukan autosuggestion:
- Positive: pikirkan hal-hal yang positif saja.

- Powerful: lakukan dengan penuh keyakinan sebab dapat memberikan kekuatan untuk berbuat sesuatu yang luar biasa.

- Precise: keinginan yang hendak dicapai harus sudah dapat dideskripsikan, karena pikiran bawah sadar hanya bisa menyusun berdasarkan kategori.

- Present Tense: dalam bentuk keinginan saat ini, bukan keinginan di masa lalu atau akan datang.

- Personal: lakukan perubahan positif terhadap diri sendiri terlebih dahulu.

Bila Anda menginginkan sesuatu dan tidak memperolehnya, berarti anda tidak sungguh-sungguh menginginkannya, Anthony Dio Martin.

Visualization
Bila kita menginginkan sesuatu maka pikiran bawah sadar akan menggambarkan apa yang didambakan itu. Dengan cara memvisualisasikan impian terlebih dahulu, terciptalah banyak sekali karya-karya spektakuler di dunia ini. Marcus Aurelius Antonius, seorang kaisar Romawi jaman dahulu mengatakan “A mans life is what his thought make of it (Kehidupan manusia ialah bagaimana mereka memikirkannya.)

Sesuatu yang selalu divisualisasikan manusia akan mudah terekam dalam pikiran bawah sadar. Lalu muncul kekuatan pikiran tersebut, yang berperan sebagai penghubung antara jiwa dengan tubuh. Sehingga tubuhpun bereaksi dengan mengerahkan seluruh potensi yang sebelumnya tidak pernah digunakan, dalam bentuk kreatifitas atau tindakan.

Memvisualisasikan impian memungkinkan seluruh impian tercapai oleh pikiran bawah sadar. Tuhan menganugerahkan potensi yang sama besar kepada manusia. Tidak ada ruginya membayangkan betapa berpotensinya diri kita untuk mencapai impian-impian. Berikut ini beberapa langkah dalam memvisualisasikan impian:

1.Mendefinisikan impian
Artinya memberikan batasan atau standar akan impian yang hendak dicapai. Kemudian, gambarkanlah semua impian seolah-olah Anda sudah sepatutnya meraih impian tersebut. Meskipun tindakan ini terkesan sederhana, tetapi dari gambaran impian itulah kita akan mencoba berbuat sesuatu untuk melakukan perubahan dan akhirnya dapat meraih cita-cita.

2.Menentukan target waktu
Dambakan impian itu terwujud sesuai target yang telah ditentukan, sebab impian tanpa target waktu hanya akan menjadi mimpi sesaat. Impian dengan target waktu akan menggerakkan kesadaran untuk tidak segan-segan melakukan perubahan.

Maka mulailah dari sekarang, Be the best, do the best, and then let God take care the rest (Jadilah yang terbaik, lakukan yang terbaik, biarlah Tuhan yang menentukan).Potensi yang kita miliki kelihatannya sangat sayang jika tidak dioptimalkan.

3.lakukan berulang-ulang
Melakukan ulangan artinya mengkondisikan diri kita untuk lebih sering ingat akan impian kita. Jika sering ingat, maka perlahan-lahan impian itu akan tertanam di alam pikiran bawah sadar. Bila pesan sudah diterima oleh SCM (sub-conscience mind), maka dia akan menggerakkan diri kita untuk menciptakan keputusan atau menjadikan kita lebih kreatif.

Jika impian lebih sering diimajinasikan ternyata dapat melipatgandakan kekuatan dari pikiran bawah sadar. Imajinasi yang diulang-ulang ini akan secara tidak langsung merangsang ilusi akan kenyataan yang luar biasa tentang potensi kita sebagai umat manusia.

Sehingga diri kita akan berusaha keras mencapai impian yang divisualisasikan. Begitulah seterusnya kekuatan pikiran bawah sadar bekerja dan dibangkitkan, hingga perubahan besar terjadi dalam diri kita pada suatu waktu.

Orang yang berhasil bukanlah orang yang tak pernah gagal melainkan orang yang tak pernah menyerah.

Sumber: Kekuatan Pikiran Bawah Sadar oleh Andrew Ho.
READ MORE - Kekuatan Pikiran

Rabu, 01 Juni 2011

Qin Shi Huang Ti (259 sm - 210 sm)



Kaisar pertama Cina, Qin Shi Huang Ti dari tahun 238-210 SM menyatukan Cina dengan kekuatan senjata dan meletakkan dasar perombakan-perombakan. Perombakan ini merupakan faktor utama dalam penyatuan kultural Tiongkok hingga kini.

Shi Huang Ti dilahirkan tahun 259 SM dan wafat tahun 210 SM. Dia lahir di penghujung tahun dinasti Chou yang didirikan sekitar 1100 SM. Berabad sebelum masanya, dinasti Chou sudah kehilangan keampuhannya selaku penguasa, dan Cina terpecah belah menjadi banyak sekali negara-negara feodal.

Ideologi
Berbagai raja-raja feodal ini tak henti-hentinya bertempur satu sama lain, dan lambat laun beberapa penguasa kecil melenyap. Salah satu dari negeri terkuat yang selalu baku hantam itu Qin, di bagian Cina sebelah barat. Pemimpin-pemimpin kerajaan Qin menganut mazhab filosofis legalis yang dijadikan dasar negara.

Kong Hu Cu menganjurkan agar penduduk diperintah lewat contoh suri teladan akhlak dari pemimpinnya. Tetapi, menurut mazhab filosofi legalis, rakyat tidak cukup baik diperintah lewat cara yang ditunjukkan Kong Hu Cu, karena itu tidak mungkin diterapkan. Mendingan rakyat itu diawasi ketat lewat aturan-aturan keras dan dipaksa tanpa pandang bulu. Hukum dan aturan digariskan oleh penguasa dan penguasa dapat mengubah kalau dia pandang perlu untuk kepentingan politik masa depan negeri.

Bisa jadi akibat berpegang pada ide legalis, bisa jadi juga karena letak posisi geografisnya, atau bisa jadi berkat kemampuan kepemimpinan Qin, negeri itu menjadi negeri paling kuat diantara negeri-negeri kerajaan di Cina pada saat Cheng (keturunan Shih Huang Ti) lahir. Secara simbolis Cheng naik tahta pada tahun 246 SM pada umur 13 tahun, tetapi dalam praktek sebuah dewan memegang pemerintahan hingga Cheng cukup dewasa di tahun 238 SM.

Raja baru itu mengangkat jendral-jendral yang berkemampuan dan dengan semangat berkobar-kobar mengganyang negeri-negeri feodal yang masih tinggal. Negeri feodal terakhir rontok tahun 221 SM dan sesudah itu dia bisa memproklamirkan diri selaku Raja seluruh Cina. Sekedar memberi bobot, dalam rangka usahanya memutus hubungan dengan masa lampau, dia memakai gelar baru dan menyebut dirinya Shi Huang Ti yang maknanya "Kaisar pertama".



Perubahan
Shi Huang Ti segera bergegas melakukan perubahan-perubahan besar. Berdasar tekad mencegah cerai-berainya lagi Cina yang telah merusakkan kerajaan Chou, dia memutuskan menghapus habis seluruh sistem pemerintahan feodal. Wilayah yang dikuasainya dibagi-baginya menjadi 36 propinsi, dan pada tiap propinsi diangkat seorang gubernur sipil yang langsung ditunjuk oleh kaisar.

Shi Huang Ti mengeluarkan dekrit bahwa gubernur propinsi tidaklah lagi berdasar keturunan. Akibat dari keputusan ini, terjadilah kebiasaan memindah-mindahkan gubernur dari satu propinsi ke propinsi lain untuk mencegah kemungkinan timbulnya pejabat daerah yang ambisius dan menyusun basis kekuatan untuk kepentingan dirinya sendiri. Tiap propinsi juga punya pimpinan militer, ditunjuk oleh kaisar dan sewaktu-waktu bisa dipindah kapan saja dia berkenan.

Di samping itu ditunjuknya pula pejabat ketiga untuk memelihara keseimbangan antara gubernur sipil dan gubernur militer. Dia membangun jalan raya yang panjang dan rapi menghubungkan ibukota dengan kota-kota propinsi. Jalan raya itu dibangun sedemikian rupa (di samping arti ekonomisnya) juga sewaktu-waktu dapat digunakan untuk gerakan tentara pusat ke daerah-daerah yang bisa mengganggu keutuhan dan kestabilan kekuatan pusat. Shi Huang Ti pun tak lupa mengumumkan aturan bagi aristokrat-aristokrat lama yang masih hidup harus menetap di ibukota Hsieng yang dengan maksud supaya mereka dapat dengan mudah diawasi gerak-geriknya.

Tetapi, Shi Huang Ti tidaklah puas hingga di situ. Dia tidak puas hanya sampai urusan persatuan politik dan militer semata, tetapi juga berusaha menggalang kesatuan ekonominya. Dia menentukan norma-norma ukuran baik untuk berat timbangan maupun panjang sesuatu barang. Dia menetapkan standar mata uang, macam-macam peralatan, lebar serta panjang kendaraan dan mengawasi konstruksi jalan raya dan saluran-saluran air. Dan dia juga menetapkan sistem hukum yang seragam untuk seluruh Cina berikut standar bahasa tulisan.

Tembok Raksasa Cina
Pembangunan Tembok Raksasa Cina ini adalah salah satu bagian terpenting dalam sejarah arsitektur bangsa Cina. Tembok Raksasa Cina merupakan bangunan terpanjang yang pernah dibuat manusia. Panjang tembok 6.400 kilometer dan tingginya 8 meter. Diperlukan waktu ratusan tahun di zaman berbagai dinasti untuk menyelesaikan pembangunan tembok ini. Shi huang ti lah yang memulai pembangunan tembok itu.

Sepeninggal Shi huang ti, pembuatan tembok ini sempat terhenti dan baru dilanjutkan kembali di zaman Dinasti Sui, terakhir dilanjutkan lagi di zaman Dinasti Ming. Bentuk tembok raksasa yang sekarang kita lihat adalah hasil pembangunan dari zaman Ming tadi. Bagian dalam tembok berisi tanah yang bercampur dengan bata dan batu-batuan. Bagian atasnya dibuat jalan utama untuk pasukan berkuda Cina.

Alasan-alasan mengapa tembok besar ini didirikan yakni untuk membatasi wilayah-wilayah perkotaan dan perumahan. Berbagai teori mengapa tembok besar didirikan antara lain sebagai benteng pertahanan, batas kepemilikan lahan, penanda perbatasan dan jalur komunikasi untuk menyampaikan pesan. Bahkan, dalam penemuan prasasti tembok-tembok besar di Shaanxi yang berangka tahun 1589 (pemerintahan Kaisar Jiajing) disebutkan tembok besar didirikan untuk mencegah penebangan hutan.



Terracota Warriors
Terracota Warriors adalah patung-patung prajurit dan kuda yang ditemukan di sekitar Makam Kaisar Pertama China, Qin Shi Huang Ti. Terracota Warriors pertama kali ditemukan pada 1974 oleh beberapa petani setempat di dekat Xian, Provinsi Shaanxi, dengan luas mencapai 14,000 m2. Jumlah patung-patung itu diperkirakan lebih dari 8.000 prajurit, 130 kereta dengan 520 kuda dan 150 kuda kavaleri. Para arkeolog percaya bahwa ada banyak lubang yang masih menunggu untuk ditemukan.

Terkubur didalam tanah sejak 210 SM, Terracota Warriors bertugas sebagai "tentara gaib" penjaga makam sang kaisar. Qin Shi Huang Ti, penguasa brilian sekaligus kejam, pemersatu China dan pembangun Tembok Besar China pertama, konon dihinggapi paranoia dan berambisi untuk tetap berkuasa bahkan dalam kehidupan di alam baka, sebagaimana ia berkuasa di dunia. Tak pelak, di sekeliling gundukan makam raksasanya yang hingga kini tetap tertutup, lubang-lubang terowongan lain menyembunyikan dunia gaib para pejabat negara, prajurit, kereta, kuda, penghibur dan musisi.

Setiap patung TerraCotta Warriors adalah unik, tidak ada yang persis sama, dan berbagai ukuran. Karya-karya ini rumit, diperkirakan telah mengambil 11 tahun untuk menyelesaikannya. Rincian pada setiap mencerminkan peran mereka dalam tentara dengan jenderal menjadi kerumitan tertinggi dan seperti warna seragam dicat untuk mencerminkan peringkat individu dan peran. Salah satu kenangan paling mengesankan dalam sejarah, makam brilian ini masih mempertahankan masa lalu budaya yang kaya dari Dinasti Qin melalui mata ribuan tentara.

Penemuan Terracota Warriors adalah penemuan arkeologis terbesar di abad ke-20. Penemuan ini mengungkap salah satu rahasia besar dalam sejarah China.



Peraturan Kontroversi
Perbuatan kaisar yang paling termasyhur (atau barangkali yang paling tidak populer) adalah peraturan yang dikeluarkannya tahun 213 SM yang mengharuskan bakar semua buku di Cina, kecuali buku-buku yang berkaitan dengan masalah pertanian, kedokteran, catatan sejarah mengenai negara Qin dan buku-buku falsafah yang ditulis oleh pengarang-pengarang penganut faham legalis. Selebihnya (tidak kecuali buku-buku Kong Hu Cu) mesti dimusnahkan. Dengan dikeluarkannya aturan yang kelewatan ini mungkin merupakan contoh pertama adanya sensor besar-besaran dalam sejarah. Dia bermaksud melabrak habis filosofi-filosofi lawannya, khususnya faham Kong Hu Cu. Tetapi, Shi Huang Ti memerintahkan mengkopi buku-buku yang dilarang dan disimpan di perpustakaan di ibukota.

Politik luar negerinya tak kurang keras serta kuatnya. Dia melakukan penaklukan di bagian selatan Cina, dan daerah-daerah yang ditaklukkan dimasukkan ke dalam wilayah Cina. Juga di utara dan di barat pasukannya berhasil, namun dia tidak mampu menundukkan penduduknya secara permanen. Untuk mencegah jangan sampai mereka menyerang Cina, Shi Huang Ti menghubungkan berbagai dinding lokal yang memang sudah ada di perbatasan Cina utara sehingga menjadi jalur tembok raksasa.

Tembok besar Cina itu masih utuh terdapat hingga kini. Konstruksi proyek ini berikut pertempuran-pertempuran dengan pihak luar, membebankan penduduk dengan pajak tinggi, dan ini membuatnya tidak populer. Karena pemberontakan melawan pemerintahan tangan besinya tidak mungkin, serangkaian perbuatan dilakukan orang untuk menghabiskan nyawanya. Tetapi, tak satu pun usaha pembunuhan ini yang berhasil, dan Shi Huang Ti mati secara wajar tahun 210 SM.

Kaisar digantikan putera keduanya bergelar Er Shih Huang Ti. Tetapi, sang anak tidak memiliki kemampuan sang ayah, karena itu beberapa pemberontakan pun meletus. Dalam tempo 4 tahun dia terbunuh. Perpustakaan kerajaan dibumihangus, dan dinasti Qin sepenuhnya ditumbangkan.

Namun, karya usaha Shi Huang Ti yang sudah dirampungkannya bukanlah hal yang percuma. Orang Cina memang bersenang hati pemerintahan tiraninya sudah berakhir, tetapi, ada sebagian kecil yang berhasrat kembali ke suasana anarki seperti masa lampau. Dinasti berikutnya (dinasti Han) meneruskan sistem dasar administratif yang ditegakkan oleh Qin Shi Huang Ti. Dan memang dalam kenyataannya, sepanjang 21 abad kekaisaran Cina melanjutkan garis-garis yang sudah diletakkan. Meskipun sistem hukum Qin yang keras segera dilunakkan oleh para kaisar dinasti Han, dan biarpun keseluruh filosofi legalis sudah dijauhi dan Confucianisme menjadi lagi falsafah negara, penyatuan politik dan kultural yang sudah dibangun oleh Shi Huang Ti tidaklah luntur.

Secara keseluruhan, makna penting Shi Huang Ti untuk Cina sudahlah terang benderang. Orang-orang Barat senantiasa terpukau oleh besarnya ukuran Cina, tetapi umumnya sepanjang sejarah sebenarnya tidaklah lebih besar penduduknya ketimbang Eropa. Perbedaannya adalah, Eropa senantiasa terpecah-pecah menjadi negara kecil-kecil sedangkan Cina dipersatukan menjadi sebuah negeri besar. Perbedaan ini tampak berkat faktor-faktor politik dan sosial, bukannya lantaran faktor geografi.

Misalnya dalam hal jarak panjang pegunungan di Cina tidaklah banyak beda dengan apa yang ada di Eropa. Karuan saja, penyatuan Cina tidaklah bisa dianggap semata-mata kerja Shi Huang Ti seorang. Banyak orang (misalnya Sui Wen Ti) juga memainkan peranan penting, tetapi tidaklah perlu diragukan lagi Shi Huang Ti yang paling penting dari yang penting, dialah titik sentralnya.

Berbicara tentang Shi Huang Ti tidaklah tuntas sempurna tanpa menyebut-nyebut perdana menterinya yang cerdas dan hebat, Li Su. Memang begitu pentingnya pengaruh Li Su terhadap pengambilan keputusan kaisar sehingga sulit membedakan mana yang lebih menentukan diantara keduanya menyangkut perubahan-perubahan besar yang terjadi. Untuk terhindar dari kesulitan, saya menetapkan semua jasa-jasa perbuatan gabungan mereka kepada Shi Huang Ti.

Shi Huang Ti, antara lain akibat perbuatan membakar buku-buku, dikutuk oleh umumnya penulis-penulis berfaham Kong Hu Cu di belakang hari. Mereka mengutuknya sebagai tiran, kedukun-dukunan, penuh takhyul, berkemampuan kepalang tanggung. Sebaliknya, Cina Komunis umumnya memujanya selaku pemikir progresif. Penulis-penulis Barat kadangkala membandingkan Shi Huang Ti dengan Napoleon.

Tetapi, tampaknya dia lebih mirip dengan Augustus Caesar, pendiri kekaisaran Romawi. Emperium yang mereka dirikan sedikit banyak punya kemiripan dalam ukuran luas daerah dan jumlah penduduk. Bedanya emperium Romawi berdiri jauh lebih singkat dan daerah yang diperintah oleh August Caesar tidak mampu dipersatukan dalam jangka waktu lama. Tidaklah demikian pada Shi Huang Ti. Itu sebabnya Shi Huang Ti lebih punya pengaruh ketimbang Augustus Caesar.

http://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/iptek/100/Shih.html
READ MORE - Qin Shi Huang Ti (259 sm - 210 sm)

Selasa, 31 Mei 2011

Kosongkan Cangkir Tehmu

Yang bertanya seperti orang bodoh selama 5 menit lebih baik daripada yang tidak bertanya, karena ia tetap bodoh selamanya.

Di sebuah kerajaan, karena kesibukan sang raja memerintah, permaisurilah yang menemani dan sangat memanjakan sang pangeran. Pangeran tumbuh menjadi pemuda yang sombong, egois, kurang sopan santun, dan malas belajar. Raja sangat sedih memikirkan sikap pangeran muda. Bagaimana nasib negeri ini nantinya?

Setelah berbincang dengan permaisuri, raja pun bertitah: "Anakku, tahta kerajaan akan ayah serahkan kepadamu, tetapi dengan syarat engkau harus tinggal dan belajar selama 1 tahun di atas bukit bersama seorang guru yang telah ayah pilih. Bila engkau gagal, maka tahta kerajaan akan ayah serahkan kepada orang lain."

Pangeran serta merta menyanggupi persyaratan itu. Dalam hati ia berkata, "Apalah artinya penderitaan 1 tahun dibandingkan kelak sebagai raja, aku bisa hidup mewah dan bersenang-senang seumur hidupku!"

Setibanya di kediaman sang guru, tingkah laku pangeran tetap sombong, menyebalkan, dan tidak sopan. Dia merasa sebagai pangeran, semua orang harus menuruti kemauannya. Setiap kali gurunya bertanya, pangeran menjawab semaunya. Setiap kali gurunya menerangkan pelajaran, pangeran tidak mendengarkan (merasa sudah tahu semua).

Tidak terasa haripun berganti minggu. Sang guru berpikir keras tentang cara untuk memberi pelajaran kepada pangeran yang sombong dan sok pintar itu.

Suatu hari, sang guru menyeduh teh dan menuangkan ke cangkir pangeran. Air teh dituang terus dan terus hingga tumpah ke mana-mana sehingga mengenai tangan sang pangeran. Pangeran berteriak marah, "Hai, bodoh sekali! Menuang teh saja tidak becus! Cangkir sudah penuh mengapa masih dituang terus? Air mendidih, lagi!"

Dengan tersenyum sang guru berkata tegas, "Beruntung hanya tangan pengeran yang terkena percikan teh panas. Sebagai seorang pangeran, calon raja dan suri tauladan bagi rakyatnya, tidak sepantasnya berkata tidak sopan seperti itu, lebih-lebih kepada gurunya sehingga sepantasnya mulut pangeranlah yang harus dituang teh panas ini.

Guru sengaja menuang terus cangkir yang telah terisi penuh karena ingin mengajarkan kepada Yang Mulia bahwa cangkir teh diumpamakan sama seperti otak manusia. Bila telah terisi penuh maka tidak mungkin diisi lagi. Karenanya kosongkan dulu cangkirmu, kosongkan pikiranmu, agar bisa diisi hal-hal baru yang positif. Hanya bekal ini yang ingin guru sampaikan. Bila pangeran tidak berkenan, silakan pergi dari sini."

Mendengar perkataan sang gurunya yang tegas, pangeran seketika tertunduk malu. Peristiwa itu menyadarkan pangeran untuk mengubah sikapnya dan menerima pelajaran dari gurunya. Tentu saja perubahan sikap pengeran ini membuat raja sangat bergembira.

Sikap Anda menetukan perbuatan Anda, Perbuatan Anda menentukan prestasi Anda, John C Maxwell.

Pesan Moral:
Karena status, pendidikan, atau kedudukan, seringkali seseorang merasa lebih tahu, lebih mengerti, dan lebih pintar dari orang lain. Sikap seperti ini membuat pikiran tertutup (atau mental block), sulit menerima hal-hal baru yang diberikan oleh orang lain.

Sikap seperti ini jelas merugikan dirinya sendiri. Jika kita bisa bersikap open mind / membuka pikiran dalam menerima hal-hal baru dan mau menerima kritikan yang diberikan oleh orang lain, maka kita akan dapat memetik banyak keuntungan, seperti bertambahnya wawasan, ide, pengetahuan, pengertian, wisdom, dan lain sebagainya. Pasti semua itu bisa kita manfaatkan untuk mengembangkan dan menciptakan kesuksesan.

Anda takan pernah mengungguli siapapun juga selama Anda hanya berusaha menyamai mereka, John C Maxweel.

http://www.andriewongso.com/artikel/aw_artikel/3097/Kosongkan_Cangkir_Tehmu/
READ MORE - Kosongkan Cangkir Tehmu

Senin, 30 Mei 2011

Asoka (300 sm - 232 sm)



Asoka yang Agung adalah penguasa ketiga dari Kekaisaran Maurya dari 273 SM sampai 232 SM. Seorang penganut agama Buddha, Asoka menguasai sebagian besar anak benua India, dari apa yang sekarang disebut Afganistan sampai Bangladesh dan di selatan sampai sejauh Mysore.

Tahun kapan persisnya kelahiran Asoka tidak diketahui. Mungkin sekali mendekati tahun 300 SM dan dia naik tahta sekitar tahun 273 SM. Nama "Asoka" berarti 'tanpa duka' dalam bahasa Sansekerta. Asoka adalah pemimpin pertama Bharata (India) Kuno, setelah para pemimpin Mahabharata yang termasyhur, yang menyatukan wilayah yang sangat luas ini di bawah kekaisarannya, yang bahkan melampaui batas-batas wilayah kedaulatan negara India dewasa ini.

Penulis Britania H.G.Wells menulis tentang Asoka: "Dalam sejarah dunia, ada ribuan raja dan kaisar yang menyebut diri mereka sendiri ‘Yang Agung’, ‘Yang Mulia’ dan ‘Yang Sangat Mulia’ dan sebagainya. Mereka bersinar selama suatu waktu singkat, dan kemudian cepat menghilang. Tetapi Asoka tetap bersinar dan bersinar cemerlang seperti sebuah bintang cemerlang bahkan sampai hari ini" (In the history of the world there have been thousands of kings and emperors who called themselves 'Their Highnesses', 'Their Majesties' and 'Their Exalted Majesties' and so on. They shone for a brief moment, and as quickly disappeared. But Ashoka shines and shines brightly like a bright star, even unto this day).

Kehidupan awal
Asoka adalah putra maharaja Maurya, maharaja Bindusara dari seorang selir yang pangkatnya agak rendah dan bernama Dharma. Asoka memiliki beberapa kakak dan hanya 1 adik, Witthasoka. Karena kepandaian yang meneladani dan kemampuannya berperang, ia dikatakan merupakan cucu kesayangan kakeknya, maharaja Candragupta Maurya. Maka seperti diceritakan dalam bentuk legenda, ketika Candragupta Maurya meninggalkan kerajaannya untuk hidup sebagai seorang Jain, ia membuang pedangnya. Asoka menemukan pedangnya dan menyimpannya.

Jalan menuju kekuasaan
Maka sementara ia berkembang menjadi seorang prajurit ulung yang sempurna dan seorang negarawan lihai, Asoka memimpin beberapa regimen tentara Maurya. Popularitasnya yang naik di seluruh wilayah kekaisaran membuat kakak-kakaknya menjadi cemburu karena mereka cemas ia bisa dipilih Bindusara menjadi maharaja selanjutnya. Kakaknya yang tertua, pangeran Susima, putra mahkota pertama, membujuk Bindusara untuk mengirim Asoka mengatasi sebuah pemberontakan di kota Taxila, di provinsi barat laut Sindhu, di mana pangeran Susima adalah gubernurnya.

Taxila adalah sebuah daerah yang bergejolak karena penduduknya adalah suku bangsa Yunani-India yang suka berperang dan juga karena pemerintahan kakaknya, pangeran Susima kacau. Oleh karena itu dalam daerah ini banyak terbentuk milisi-milisi yang mengacau keamanan. Asoka setuju dan bertolak ke daerah yang sedang dilanda huru-hara. Maka ketika berita bahwa Asoka akan datang menjenguk mereka dengan pasukannya, ia disambut dengan hormat oleh para milisi yang memberontak dan pemberontakan bisa diakhiri tanpa pertumpahan darah. (Provinsi ini di kemudian hari memberontak lagi ketika Asoka memerintah, namun kemudian ditumpas dengan tangan besi).

Keberhasilan Asoka membuat kakak-kakaknya semakin cemas akan maksudnya menjadi maharaja penerus, maka hasutan-hasutan Susima kepada Bindusara membuatnya membuang Asoka. Asoka kemudian pergi ke Kalinga dan menyembunyikan jati dirinya. Di sana ia bertemu dengan seorang nelayan wanita bernama Karubaki, dan ia jatuh cinta. Prasasti-prasasti yang baru ditemukan menunjukkan bahwa ia kelak menjadi permaisuri selirnya yang kedua atau ketiga.

Sementara itu, ada sebuah pemberontakan lagi, kali ini di Ujjayani (Ujjain). Maharaja Bindusara mengundang Asoka kembali setelah dibuang selama 2 tahun. Asoka pergi ke Ujjayani dan pada pertempuran di sana terluka, tetapi para hulubalangnya berhasil menumpas pemberontakan. Asoka kemudian diobati secara diam-diam sehingga para pengikut setia pangeran Susima tidak bisa melukainya.

Ia diurusi oleh para bhiksu dan bhiksuni beragama Buddha. Di sinilah ia pertama kalinya berkenalan dengan ajaran Buddha, dan di sini pula ia berjumpa dengan Dewi, yang merupakan perawat pribadinya dan putri seorang saudagar bernama Widisha. Maka setelah pulih, ia menikahinya. Hal ini tidak bisa diterima oleh Bindusara bahwa salah seorang putranya menikah dengan seorang penganut Buddha, maka beliau tidak memperbolehkannya tinggal di Pataliputra, tetapi mengirimnya kembali ke Ujjayani dan membuat menjadi seorang gubernur.

Tahun selanjutnya berjalan cukup tenang untuknya dan Dewi akan melahirkan putranya yang pertama. Sementara itu maharaja Bindusara mangkat. Sementara berita putra mahkota yang belum lahir menyebar, Pangeran Susima berniat untuk membunuhnya, namun si pembunuh justru membunuh ibunya. Menurut legenda, dalam keadaan murka, pangeran Asoka menyerang Pataliputra (sekarang Patna), dan memenggal kepala kakak-kakaknya semua termasuk Susima, dan membuangnya di sebuah sumur di Pataliputra. Pada saat tersebut banyak orang yang menyebutnya Canda Asoka yang artinya adalah Asoka si pembunuh dan tak kenal kasih.

Sementara Asoka naik takhta, ia memperluas wilayah kekaisarannya dalam kurun waktu 8 tahun kemudian dari perbatasan daerah yang sekarang disebut Bangladesh dan Assam di India di timur sampai daerah-daerah di Iran dan Afganistan di barat, dari Palmir Knots sampai hampir di ujung jazirah India di sebelah selatan India.

Penaklukkan Kalingga
Sementara tahap-tahap awal kepemimpinan Asoka terbukti cukup haus darah, ia kemudian menjadi pengikut ajaran Buddha setelah menaklukkan Kalingga, daerah yang sekarang adalah negeri bagian India Orissa. Kalingga adalah sebuah negeri yang bangga akan kemerdekaan dan demokrasinya, dengan demokrasi monarki dan parlementernya, negeri ini bisa dikatakan sebuah pengecualian di Bharata Kuno, karena di sana ada konsep Rajadharma, yang berarti kewajiban para pemimpin, yang secara dasar bersatu-padu dengan konsep keberanian dan Ksatriyadharma.

Asal mula Perang Kalingga (265 SM atau 263 SM) tidak jelas. Salah satu saudara Susima kemungkinan melarikan diri ke Kalingga dan mendapat suaka secara resmi di sana. Hal ini sangat membuat murka Asoka. Ia diberi saran oleh para menterinya menyerang Kalingga untuk tindakan pengkhianatan ini. Asoka kemudian meminta Kalingga untuk tunduk kepada kekuasaannya. Ketika mereka menolak diktatnya, Asoka mengirimkan salah seorang panglima perangnya supaya mereka tunduk.

Sang panglima perang dan pasukannya kalah dan melarikan diri berkat kepandaian panglima perang Kalingga. Asoka yang tercengang akan kekalahan ini, menyerang dengan sebuah pasukan yang besar yang pernah ada dalam sejarah India saat itu. Kalingga melawan dengan sengit tetapi mereka bukan tandingan pasukan perang Asoka yang sangat kuat. Seluruh wilayah Kalingga dijarah dan dihancurkan, piagam-piagam Asoka di kemudian hari menyebutkan bahwa di sisi Kalingga kurang lebih 100.000 jiwa tewas sedangkan jumlah prajurit Asoka yang tewas kurang lebih 10.000. Ribuan pria dan wanita dibuang pula.

Asoka masuk Buddha
Menurut cerita legenda, satu hari setelah peperangan usai, Asoka menjelajah kota dan yang bisa dilihat hanyalah rumah-rumah yang terbakar dan mayat-mayat yang bergelimpangan di mana-mana. Hal ini membuatnya muak dan ia berteriak dengan kata-kata yang menjadi termasyhur: "Apakah yang telah kuperbuat?" Kekejian penaklukan ini akhirnya membuatnya memeluk agama Buddha dan ia memakai jabatannya untuk mempromosikan falsafah yang masih relatif baru ini sampai dikenal di mana-mana, sejauh Roma dan Mesir. Sejak saat itu Asoka, yang sebelumnya dikenal sebagai “Asoka yang kejam” (Canda Asoka) mulai dikenal sebagai sang “Asoka yang Saleh” (Dharmasoka).

Ia lalu mempromosikan aliran Buddha Wibhajyawada dan menyebarkannnya di dalam wilayahnya dan di seluruh dunia yang dikenal mulai dari 250 SM. Maharaja Asoka bisa dikatakan adalah yang pertama dengan serius mengusahakan pembentukan satuan politik Buddha.

Dalam usahanya ini, ia dibantu oleh putranya Mahinda yang mulia dan putrinya Sanghamitta dan membawa agama Buddha ke Sri Lanka. Asoka membangun ribuan stupa dan vihara bagi penganut Buddha. Stupa-stupa di Sanchi sangat termasyhur dan stupa bernama Sanchi Stupa I didirikan oleh Maharaja Asoka. Selama sisa masa pemerintahannya, ia menganut kebijakan resmi anti-kekerasan. Bahkan penyembelihan dan penyiksaan sia-sia terhadap hewan pun dilarang. Margasatwa dilindungi dengan undang-undang sang maharaja yang melarang pemburuan untuk olahraga dan pengisian waktu luang.

Pemburuan secara terbatas diperbolehkan untuk maksud konsumsi namun Asoka juga mempromosikan konsep vegetarianisme. Asoka juga menaruh belas kasihan kepada para narapidana di penjara. Mereka diperbolehkan mengambil cuti, sehari dalam waktu setahun. Ia berusaja meningkatkan ambisi profesional rakyat jelata dengan membangun pusat-pusat studi yang mungkin bisa disebut universitas. Ia juga mengupayakan system irigasi bagi pertanian. Rakyatnya diperlakukan secara sama, apapun derajat, agama, haluan politik, ras, sukubangsa dan kasta mereka. Kerajaan-kerajaan di sekeliling wilayahnya yang sebenarnya mudah ditaklukkan ia buat sebagai sekutu yang terhormat.

Asoka juga dipercayai membangun rumah-sakit untuk hewan dan merenovasi jalan-jalan utama yang menghubungkan daerah-daerah di India. Setelah perubahan dirinya, Asoka dikenal sebagai Dharma ashoka, artinya Asoka yang Soleh. Asoka kemudian mendefiniskan prinsip-prinsip dasar dharma sebagai tindakan anti-kekerasan, toleransi terhadap semua sekte atau aliran agama, dan segala pendapat, mematuhii orang tua, menghormati para Brahmana, guru-guru agama dan pandita, baik hati terhadap kawan, perlakuan manusiawi terahadap para pembantu, dan murah hati terhadap semua orang. Prinsip-prinsip ini menyinggung haluan umum etika berkelakuan terhadap sesama di mana tidak ada kelompok agama atau sosial yang bisa menentang.

Beberapa pengkritik perpendapat bahwa Asoka takut akan adanya lebih banyak peperangan. Namun sebenarnya negara-negara tetangganya, termasuk kekaisaran Seleukus dan kerajaan-kerajaan Baktria-Yunani yang didirikan oleh Diodotus I, tidak ada yang bisa menyamai kekuatan Asoka. Asoka hidup pada masa yang sama dengan Antiochus I Soter dan penerusnya Antiochus II Theos dari dinasti Seleukus seperti begitu pula Diodotus I dan putranya Diodotus II dari kerajaan Baktria-Yunani.

Jika prasasti-prasasti dan piagam-piagamnya dipelajari dengan teliti, maka bisa disimpulkan bahwa ia mengenal Dunia Helenistik tetapi tidak pernah kagum. Piagam-piagamnya yang membicarakan hubungan persahabatan, memberikan Antiochus dari kekaisaran Seleukus dan Ptolemeus III dari Mesir. Tetapi kemasyhuran kekaisaran Maurya sudah tersebar semenjak kakek Asoka, Candragupta Maurya mengalahkan Seleucus Nicator, pendiri dinasti Seleukus.

Sumber banyak pengetahuan kita akan Asoka adalah prasasti-prasasti yang banyak ditinggalkannya dan dipahatkannya di pilar-pilar dan batu-batu di seluruh wilayah kekaisarannya. Maharaja Asoka juga dikenal sebagai Piyadasi atau Priyadarsi yang berarti "berparas baik" atau "dikaruniai Dewa-Dewa dengan berkah baik". Semua prasastinya memiliki sentuhan kekaisaran dan menunjukkan rasa kasih sesama yang mendalam, ia menyapa rakyatnya dengan kata "anak-anakku".

Prasasti-prasasti ini mempromosikan moral sesuai agama Buddha dan memberi semangat pada tindakan non-kekerasan serta keteguhan dalam melaksanan Dharma (kewajiban atau tindakan yang bajik). Prasasti-prasasti ini juga membicarakan ketenarannya dan negara-negara taklukkan serta juga negara-negara tetangga yang berusaha menghancurkannya. Informasi tentang peperangan Kalinga juga bisa didapatkan dan juga tentang sekutu Asoka.

Lalu informasi mengenai pemerintahan sipil juga ada. Pilar-pilar Asoka di Sarnath adalah peninggalan Asoka yang paling dikenal. Mereka dibuat dari batu granit dan merekam kunjungan Asoka kepada maharaja Sarnath pada abad ke-3 SM. Pilar ini memiliki pucuk berbentuk 4 kepala singa yang berdiri membelakangi satu sama lain, dan menjadi Lambang India modern.

Singa selain melambangkan kekuasaan Asoka, juga melambangkan sifat kerajaan sang Buddha (singa dianggap raja hutan yang merajai semua margasatwa dan Buddha adalah seorang pangeran mahkota). Dalam menerjamahkan teks-teks yang berada pada prasasti di pilar-pilar ini, para sejarawan bisa mempelajari banyak tentang Kekaisaran Maurya. Namun sulit apakah yang tertulis di situ benar semua atau tidak. Yang jelas ialah teks-teks ini menunjukkan kepada kita bagaimana maharaja Asoka ingin dikenang.

Prasasti batu pertama Asoka di Girnar
Kata-kata Asoka sendiri seperti diketahui dari piagam-piagamnya adalah: "Semua orang adalah anakku. Aku seperti ayah mereka. Seperti seorang ayah menginginkan kebaikan dan kebahagian untuk anaknya, aku ingin supaya semua orang selalu bahagia." Edward D'Cruz mentafsirkan dharma maharaja Ashoka sebagai "agama yang dipakai sebagai lambang dari sebuah persatuan kekaisaran dan semuah semen perekat untuk mempersatupadukan unsur-unsur heterogen dan berbeda-beda kekaisaran ini".

Kematian dan warisannya
Maharaja Asoka memerintah selama 41 tahun, dan setelah mangkatnya, dinasti Maurya masih bertahan selama lebih dari 50 tahun. Asoka memiliki banyak selir dan anak, namun nama-nama mereka tidaklah diketahui. Mahinda dan Sanghamitta adalah anak kembar yang dilahirkan istri pertamanya, Dewi di kota Ujjayini. Ia mempercayai mereka untuk menyebarkan agama Buddha di dunia yang dikenal dan tak dikenal. Mahinda dan Sanghamitta pergi ke Sri Lanka dan memasukkan Raja, Ratu dan rakyatnya agama Buddha. Mereka lalu berkeliling dunia sampai ke Mesir, dunia Helenistik (Yunani). Sehingga mereka tidak bisa melaksanakan kewajiban pemerintahan. Beberapa arsip langka membicarakan penerus Asoka bernama Kunal, yang merupakan putra Asoka dari istri terakhirnya.

Masa kepemimpinan maharaja Asoka bisa saja mudah menghilang dalam sejarah, dengan berselangnya abad, jika ia tidak meninggalkan arsip sejarah apa-apa. Kesaksian maharaja ini ditemukan dalam bentuk pilar-pilar dan batu-batu karang besar yang dipahati secara megah menjadi prasasti. Isinya adalah ajaran-ajaran dan tindakan-tindakan yang ingin ia sebar luaskan. Selain itu Asoka juga mewariskan kita bahasa tertulis pertama di India setelah kota kuno Harrapa. Namun berbeda dengan di Harrapa, teks-teks Asoka bisa kita pahami. Bahasa yang dipakai Asoka dalam menuliskan teks-teks prasastinya adalah sebuah bentuk bahasa rakyat atau bahasa Prakerta/Prakrit dan bukan bahasa Sansekerta.

Pada tahun 185 SM, kurang lebih 50 tahun setelah mangkatnya Asoka, penguasa Maurya terakhir, Brhadrata, dibunuh secara keji oleh panglima perang Maurya, Pusyamitra Sunga, saat ia sedang menginspeksi pasukannya. Pusyamitra Sunga lalu mendirikan dinasti Sunga (185 SM-78 SM) dan hanya memerintah sebagian wilayah Kekaisaran Maurya yang telah runtuh.

2.000 tahun kemudian di bawah kepemimpinan Akbar yang Agung dan cicitnya (buyutnya) Aurangzeb, sebuah bagian besar anak benua India yang pernah diperintah Asoka, dipersatukan lagi di bawah 1 kepemimpinan. Tetapi akhirnya, orang Inggris di bawah Kekaisaran Britania India lah yang menyatukan anak benua yang terpecah-belah ini menjadi sebuah satuan politik dan merintis jalan menuju munculnya kembali negara Bharata modern yang sembari memakai lambang Asoka, diilhami oleh ajarannya yang penuh dengan rasa kepemimpinan kuat dan rasa kasih sesama.

http://id.wikipedia.org/wiki/Asoka
READ MORE - Asoka (300 sm - 232 sm)

Minggu, 29 Mei 2011

Persiapan Menuju Kesuksesan

Belajar bagaimana cara belajar adalah keahlian terpenting dalam hidup, Tony Buzan.

Banyak orang yang merasa frustasi karena kenyataan mereka tidak sesuai dengan impian. Sebagai contoh, ada seorang anak yang ingin kuliah di Universitas A, tapi nyatanya biaya tidak mencukupi.

Atau, mereka yg merantau ke kota besar, bermimpi ingin mendapatkan pekerjaan berkelas nasional bahkan internasional, tapi nyatanya yang didapatkan hanyalah pekerjaan biasa-biasa saja & apa adanya.

Ada juga seorang pengusaha, yg mungkin mengharapkan kenaikan profit 10 kali, malah mengalami kebangkrutan. Apa yang kita harapkan, kadang memang tidak sesuai dengan kenyataan. Lalu apa yang harus kita lakukan?

Ada juga yang mencoba melempar manggis, manggis dilempar mangga yang tepar, ada lagi juga yang melamar gadis, gadis dilamar, janda didapat. Jika kamu juga memiliki masalah yang sama, berikut ada beberapa langkah atau tips yang bisa anda lakukan saat mimpi tidak sesuai dengan kenyataan:

Bertindak / Bersikap fleksibel dan Dinamis.
Jika kamu betul-betul ingin menggapai kesuksesan, maka diperlukan kesiapan untuk bisa bertindak secara fleksible dan dinamis terhadap setiap perubahan yang terjadi.

Sebuah analogi sederhana, saat ada badai atau angin topan yang besar, tidak jarang kita melihat pohon yang memiliki batang yang sangat besar tumbang, sebab mereka (pohon) tidak kuat menahan beban yang diterima.

Namun coba tengoklah bambu, karena batangnya yang lentur, maka bambu bisa fleksibel bergerak ke segala arah, bergoyang saja saat ditiup angin dan jarang tumbang.

Nah, begitu pun dengan kita, jika kita bertindak dan berpikir dinamis dan juga fleksibel, maka kita akan lebih tahan dalam menghadapi tantangan dan perubahan serta masalah yang datang.

Jangan menjadi pohon kaku yang mudah patah, Jadilah bambu yang mampu bertahan melengkung melawan terpaan angin, Bruce Lee.

Berpikirlah bahwa inilah yang terbaik untuk kita.
Saat kenyataan tidak sesuai dengan impian, percayalah bahwa inilah yang terbaik untuk kita. Kita tidak pernah tahu skenario yang telah ditetapkan-Nya. Karena segala sesuatu yang menurut logika kita baik, bisa jadi justru sebaliknya di mata Tuhan.

Slalu berpikir positif atas apapun yang terjadi pada dirimu. Jangan biarkan satu kegagalan membuat kamu kecewa, apalagi sampai frustasi berlarut-larut.

Tidak perlu kecewa, karna Tuhan akan menggantinya dengan yang lebih baik, Tuhan tau kamu orang yang baik & bijaksana. Hidupmu penuh dengan kelimpahan, dan kamu memang dilahirkan untuk selalu jadi pemenang. Biasakan mengatakan kalimat diatas didalam hati dengan penuh keyakinan, itu disebut Afirmasi.

Afirmasi adalah kata-kata positif yang diucapkan berulang-ulang & diyakini untuk membentuk citra postif untuk mengurangi sikap-sikap negatif dalam diri kita. Kata-kata afirmasi ini bisa kita buat / rancang sendiri, dan lalu bisa diucapkan secara verbal atau dalam hati. Menurut ahli Hynotherapy, afirmasi itu akan terekam oleh alam bawah sadar kita.

Dan jika terus-menerus diucapkan & dengan penuh keyakinan, maka kita sedang atau akan menjadi seperti itu adanya, yang kita ucapkan. Dengan kata lain, afirmasi itu sama seperti doa.

Siapkan Mental Pemenang.
Saat kita mengalami kegagalan, lebih baik instropeksi diri daripada menyalahkan takdir. Siapa tahu, kita memang belum siap jadi pemenang. Bisa jadi kesuksesan hanya akan membuat kita menjadi sombong, dan karena saking sayangnya Tuhan kepada kita, Ia tidak mau hamba-Nya berbuat dosa.

Setiap kemenangan itu lebih baik dirintis dari setiap peluh kita. Akan lebih baik jika kemenangan itu kita dapatkan setahap demi setahap. Banyak orang sukses, tapi kemudian mereka terjatuh, ada yang kepleset ditangga, atau ada yang gara-gara mabuk terus ngira jendela lantai 10 adalah pintu. Ada yang bangkit lagi, ada yang tidak, ada yang mati (bunuh diri). Liku hidup setiap manusia memang tidak sama.

Tapi ingat, kalau perlu catat, kesempatan untuk menang itu selalu terbuka bagi siapa saja, tanpa terkecuali. Rejeki dan kemenangan itu sungguh tidak terkira banyaknya dari Tuhan, masih banyak yang menggantung di langit. Sekarang tinggal bagaimana cara anda mendapatkannya? Apakah anda mau meraihnya? atau mengharapkannya turun dengan sendirinya? atau hanya memandanginya terus menerus?

Kemenangan itu bukan milik mereka yang pintar, namun dimiliki oleh mereka yang tidak pernah berhenti berusaha.
READ MORE - Persiapan Menuju Kesuksesan